Thursday, January 1, 2015

Menutup Tahun 2014


Tahun 2014 baru saja kita tinggalkan. Berbagai pengalaman, suka dan duka, telah dilalui, apapun itu tentu telah memperkaya khasanah pengalaman hidup.

Tahun 2014 akan saya ingat sebagai tahun yang paling sibuk. Betapa tidak, pada tahun itu Garuda melakukan IPO yang kedua. Sebagai komisaris independen, dan Ketua Komite Audit, tentunya saya harus memastikan bahwa prosesnya berjalan dengan baik dan benar. Alhamdulillah IPO berjalan dengan baik. Pelemahan rupiah yang tajam, telah menimbulkan masalah besar di Garuda. Sebagian besar pendapatan Garuda (yaitu dari penerbangan domestik) adalah dalam denominasi rupiah. Sementara itu, sebagian besar pengeluarannya, yaitu untuk sewa pesawat dan biaya avtur adalah dalam dolar Amerika. Padahal Garuda sedang melakukan ekspansi besar-besaran, yang berarti banyak pengeluaran untuk investasi dan banyak destinasi yang baru dibuka yang pada tahun-tahun awal belum menguntungkan. Rupiah yang melemah juga telah menurunkan daya beli masyarakat sehingga banyak yang mengurungkan niat untuk bepergian keluar negari. Selain itu banyak yang kemudian memilih untuk terbang dengan Low Cost Carrier. Beruntung, Garuda punya Citilink yang menangkap peluang bisnis ini. Tantangan lain yang dialami Garuda adalah harga avtur domestik rata-rata lebih tinggi 12% dari harga avtur dunia, padahal pengeluaran untuk avtur ini adalah 40 % dari biaya operasi. Lambatnya pengembangan infrastruktur penerbangan juga menekan maskapai penerbangan termasuk Garuda karena berdampak pada inefisiensi operasional. Masalah yang begitu banyak yang dihadapi Garuda telah menyebabkan kerugian yang signifikan di tahun 2014 dan telah meningkatkan kegiatan pengawasan yang harus dilakukan. Tahun 2014 ditandai dengan masuknya Garuda dalam peringkat maskapai bintang lima. Prestasi ini sangat membangkakan, mengingat saat ini hanya ada 7 maskapai bintang lima di dunia. 



Selain berperan sebagai Komisaris Independen di Garuda, saya juga adalah komisaris independen di PT Sigma Cipta Caraka. Perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi ini kinerjanya luar biasa di tahun 2014. Diproyeksikan pendapatannya akan mencapai 1,8 trilyun rupiah dengan tingkat pertumbuhan 35 %. Selain soal Garuda yang penuh dinamika, dan Sigma yang sedang tumbuh dengan agresif, kesibukan saya juga bertambah dengan peran baru sebagai Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITB 2014-2019, sejak tanggal 14 Mei 2014, dan sebagai Pejabat Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) sejak tanggal 21 Mei 2014, karena pada tanggal 21 Mei 2014 tersebut, Prof Andrianto Handojo, Ketua DRN, meninggal dunia, sehingga sebagai Wakil Ketua DRN, saya mengambil alih tugas almarhum sebagai Pejabat Ketua Dewan Riset Nasional sampai akhir masa jabatannya, yaitu 31 Desember 2014.

Di ITB banyak perubahan sedang terjadi, sehubungan dengan perubahan statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Ada sederet Peraturan MWA yang harus dibuat, yang merupakan turunan dari Statuta ITB yang baru. Selain itu MWA juga berkewajiban untuk membuat kebijakan umum ITB. Kesemuanya itu membutuhkan pemikiran dan pertemuan-pertemuan yang tidak sedikit. Selain itu peristiwa besar yang baru saja diselesaikan adalah pemilihan Rektor ITB 2015-2020. Proses pemilihan rektor berlangsung sejak 25 Agustus – 13 Oktober dengan proses pencarian dan verifikasi calon nominee yang dilakukan oleh Panel Ahli (Search Committe). Calon nominee ini dicari dari dalam dan dari luar ITB. Pada proses ini 38 calon nominee mendaftar, dan 25 diantaranya dinyatakan lolos sebagai nominee. Setelah melalui presentasi dan pendalaman oleh panel ahli, 10 orang terpilih menjadi bakal calon rektor. Senat Akademik ITB, melalui serangkaian proses yang melibatkan partisipasi publik memilih 5 Calon Rektor. MWA ITB kemudian mengerucutkannya menjadi 3 Calon Rektor dan pada tanggal 15 Desember 2014, melalui proses musyawarah untuk muwakat, pada sidang MWA, Prof Kadarsah Suryadi terpilih untun menjadi Rektor ITB 2015-2020. Beliau akan dilantik pada tanggal 20 Janurai 2015.



Di Dewan Riset Nasional (DRN), kegiatan-kegiatan pun tidak kalah padatnya. Pada tanggal 25 juni 2014 kami menyelenggarakan Loka Karya Penguatan Iptek di Daerah yang dihadiri oleh Pimpinan Dewan Riset Daerah, Ka Balitbang Daerah serta Anggota DRN. Acara ini kemudian dilanjutkan keesokan harinya dengan Sidang Paripurna dengan tema “ Iptek Untuk Indonesia Yang Sejahtera dan Berdaulat” yang dihadiri oleh para penggiat Iptek dari kalangan Akademisi, Bisnis dan Pemerintahan. Pada tanggal 5-6 November 2014, DRN menjadi tuan rumah penyelenggaraan SEA Conference on Innovation for Inclusive Development, dengan tema : Making Innovation for Inclusive Development Happen in the ASEAN Region. Sepanjang paruh kedua tahun 2014, kegiatan DRN didominasi oleh penyusunan Agenda Riset Nasional 2015-2019, yang nantinya diharapkan menjadi rujukan para peneliti, akademisi, praktisi, para pengambil kebijakan dan seluruh komponen bangsa dalam meneliti, mengembangkan dan memanfaatkan teknologi. Kegiatan DRN tahun 2014 ditutup dengan Lokakarya “Iptek untuk Membangun Indonesia dari Pinggiran” pada tanggal 9 Desember 2015 yang dibuka oleh Menteri Desa, Pembagunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar. Keesokan harinya, dilanjutkan dengan Sidang Paripurna II 2014 dengan topik “ Kontribusi Iptek untuk Mewujudkan Poros Maritim Dunia”. Pada sidang paripurna ini, menteri koordinator bidang kemaritiman, Indroyono Soesilo berkenan memberikan paparan kunci.


Berbagai kegiatan sebagai Komisaris Independen di Garuda dan di PT Sigma Cipta Caraka, serta kegiatan di MWA ITB dan Dewan Riset Nasional tidak mengurangi kegiatan-kegiatan untuk menumbukan pemimpin-pemimpin yang Kompeten dan Berintegratas melalui QB Leadership Center.

Di sisi personal, tahun 2014 ditandai dengan keberhasilan untuk mewujudkan Resolusi 2014, yaitu menurunkan kadar kolestrol, dan membuat badan lebih bugar melalui olah raga dan asupan makanan yang lebih sehat. Resolusi 2014 ini berawal dari pemeriksaan kesehatan umum yang dilakukan pada bulan Desember 2013, dimana hasilnya menunjukkan kadar kolestrol yang agak tinggi, yaitu total kolestrol 217, HDL 78, LDL 131. Selain itu ada masalah perlemakan hati yang terlihat pada indikasi SGOT 55 dan SGPT 65, padahal seharusnya di bawah 31 U/L. Untuk menurunkannya, saya berketetapan hati untuk melakukan olah raga paling tidak seminggu tiga kali, dua kali seminggu di fitness center dan satu kali, yaitu setiap minggu pagi, jalan pagi di kebun binatang Ragunan. Selain olah raga, saya pun menghindari goreng-gorengan, mengurangi daging merah, menambah ikan, tempe, tahu serta sayur-sayuran dan buah. Alhamdulillah, karena sudah diniatkan, meskipun sangat sibuk, komitmen untuk berolah raga tiga kali seminggu terlaksana dengan cukup disiplin, demikian pula soal makanan. Alhasil kolestrol berhasil turun menjadi kolestrol total 196, HDL 72 dan LDL 117. Selain itu SGOT dan SGPT berhasil turun lebih kecil dari 31 U/L yaitu 25 dan 27. Rajin melakukan latihan di Fitness Center ternyata juga memberikan hasil yang cukup baik, diantaranya, berat badan turun empat kilogram, sehingga mendekati ideal, kadar lemak turun tiga persen, berat otot pun meningkat. Metabolik Age saya kini sepuluh tahun lebih muda dari usia sebenarnya.


Semalam, kita menyambut Tahun 2015 dengan suka cita. Tahun 2015 akan sangat berbeda dengan tahun 2014. Pertama karena sejak tanggal 12 Desember 2014 saya sudah bukan lagi komisaris independen Garuda. Menteri BUMN yang baru memutuskan untuk mengganti hampir semua Direksi dan Komisaris Garuda. Kedua, masa tugas saya di Dewan Riset Nasional yang sudah dua perioda akan segera berakhir. Sebagai gantinya, satu perusahaan IT yang merencanakan untuk segera melantai di bursa meminta saya untuk menjadi komisaris independennya. Saya akan punya lebih banyak waktu untuk ITB, dan untuk mengembangkan pemimpin-pemimpin masa depan melalui QB Leadership Center. Selain itu sayapun akan punya waktu lebih banyak untuk keluarga dan untuk kegiatan sosial. Selamat datang tahun 2015, semoga di tahun ini akan lebih banyak karya yang bisa disumbangkan untuk keluarga, masyarakat dan negara.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

1 comment: